MINYAK CENDANA DAN BENGKOANG, ATASI JERAWAT SEELOK NAMANYA
Problem
jerawat merupakan hal yang sangat menjengkelkan bagi sebagian orang yang pernah
mengalaminya, termasuk saya. Problem ini bisa dialami setiap orang, pria,
wanita, remaja, terutama saat usia pubertas karena jerawat ini biasanya akan
banyak muncul saat memasuki usia pubertas, berkisar antara 12-16 tahun. Apalagi
untuk anak-anak yang memiliki kulit berminyak pasti akan lebih banyak lagi
jerawat-jerawat yang bermunculan. Bisa dipastikan sedikit banyak dia akan
minder dengan penampilannya.
Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa virus yang dapat membunuh kuman penyebab jerawat
dapat menjadi pengobatan baru yang ampuh. Kuman penyebab jerawat atau dalam
istilah medis dikenal sebagai Propionibacterium acnes, seringkali
mengganggu penampilan kita, bahkan terkadang dapat berkembang menjadi penyakit
yang oleh Dokter disebut sebagai “acne vulgaris”. Kuman ini berada di dalam
lubang jerawat dibawah kulit yang mengandung folikel rambut dan kelenjar
keringat.
Akan
tetapi kuman jerawat punya musuh yaitu sejenis virus yang dinamakan
bakteriofag, atau disingkat fag. Fag ini menyuntikkan materi genetiknya ke
dalam tubuh kuman. Nah, di dalam tubuh bakteri ini, fag akan memperbanyak
dirinya hingga tubuh kuman tidak sanggup lagi menampung dan pada akhirnya akan
meledak.
Saat
ini para ahli dari University of California, Los Angeles (UCLA) sedang meneliti
lebih jauh mengenai 11 fag berbeda yang dapat membunuh kuman penyebab jerawat.
Kabar baiknya, hampir semua jenis fag dapat membunuh sebagian besar jenis kuman
penyebab jerawat.
Selain
dengan virus fag, juga ada berbagai macam cara lain mengatasi jerawat. Bisa
dengan teratur menggunakan sabun pencuci muka, makan-makanan yang menyehatkan
kulit, perawatan di salon kecantikan, dan berkonsultasi/bertanya ke dokter
spesialis kulit. Ada juga sedikit cerita tentang pengalaman pribadi saya mengenai
penyelesaian masalah jerawat di masa pubertas akan saya kupas dalam artikel
ini. Barangkali bisa menjadi tips menjadikan kulit wajah sehat bebas jerawat yang
berguna untuk pembaca sekalian (aamiin).
Dulu
saat memasuki usia 13 tahun (kelas 1 SMP), mulai muncul bintuk-bintik kecil di
wajah saya. Namanya anak-anak, ya saya biarkan saja waktu itu. Lama-kelamaan
bintik-bintik tadi bertambah banyak kemudian membesar dan saat itulah saya baru
mengenal yang namanya “jerawat”. Pada waktu itu saya belum pernah memakai yang
namanya sabun pencuci muka, dan belum tahu sama sekali untuk apa sabun itu.
Akan tetapi, karena keterpaksaan munculnya hiasan tidak diinginkan di wajah
saya ini, akhirnya saya mencoba membeli sabun pencuci muka. Coba-coba saja,
entah merk apa pada waktu itu, saya juga sudah lupa. Saya pakai beberapa bulan,
tetap saja hasilnya bahkan jerawat tidak hilang tetapi bertambah sehingga
menjadi jerawat batu dan membekas di wajah saya. Akhirnya saya ganti merk sabun
pencuci muka saat memasuki kelas 2 SMP. Dengan modal pengetahuan dari
teman-teman yang sudah cocok memakai suatu merk produk, saya nekat juga membeli
sabun itu. Ternyata, juga tidak memberikan efek yang berarti.
Bermula
dari sabun pencuci muka, salep jerawat, krim anti jerawat, masker alami daun
sirih sampai masker buatan yang tersedia di pasaran sudah saya jajal satu per
satu sebagai usaha untuk menghilangkan jerawat yang mulai merayap ke area
punggung. Saya sampai capek sendiri melakukan perawatan wajah dan kecantikan.
Orangtua saya pun ikut mencarikan obat ke sana ke mari. Ada juga yang
menyarankan agar dibawa ke dokter spesialis kulit agar kulit saya menjadi sehat
dan tidak berjerawat. Tapi apa daya, kondisi keuangan keluarga saya pada waktu
itu sangat pas-pasan sehingga tidak ada anggaran biaya untuk pergi ke dokter
spesialis kulit.
Sampai
saya kelas 3 SMP, masih belum terpecahkan juga problem jerawat ini. Alhasil
pada pertengahan tahun, ayah saya bertemu dengan sales minyak-minyak alami
untuk obat. Sales itu datang ke SD tempat ayah saya dinas. Dia menawarkan
berbagai macam minyak untuk obat, salah satunya minyak cendana asli dari NTT
untuk obat jerawat. Dia menjelaskan cara pemakaiannya cukup 2 tetes minyak
cendana dicampur dengan 1 sendok makan sari bengkoang (didapat dari hasil
parutan bengkoang). Setelah dicampur, dipakai masker. Dioleskan merata ke wajah
saat sebelum tidur malam hari. Jangan lupa sebelum memakai masker, wajahnya
dibersihkan dulu.
Akhirnya
ayah saya membeli minyak cendana itu 1 botol isi 5 ml seharga Rp 25.000,00
(kira-kira 10 tahun yang lalu). Setelah itu, saya mulai mencoba rutin memakai
masker minyak cendana campur sari bengkoang setiap malam menjelang tidur. Selama
1 bulan pemakaian, saya merasakan kemunculan jerawat mulai berkurang. Lalu saya
lanjutkan pemakaiannya, 3 bulan kemudian, puji syukur jerawat batu saya yang
besar-besar itu mulai mengecil, bekas-bekas bopeng hitam juga mulai menipis.
Genap
hampir setengah tahun, saat saya memasuki SMA, saya sudah tidak memakai masker
minyak cendana dan bengkoang lagi. Lagipula minyaknya sudah habis, diminta
tetangga sisanya. Tetangga saya itu juga mengalami masalah yang sama dengan
saya, dan kabarnya berhasil mengatasinya juga. Sejak saat itu, saya hanya
memakai sabun pencuci muka biasa, tidah mahal juga, dan bebas dijual di
pasaran. Betapa senangnya saya, jerawat saya sudah hilang, bekas-bekasnya juga
sudah tidak ada, kulit wajah jadi sehat, kencang, halus, tidak kering. Puji
syukur ke hadirat Tuhan, saya tumbuh jadi wanita yang cantik, kata orang-orang
sih. Hehehe…
Nih ada contoh minyak cendananya....
Nih ada contoh minyak cendananya....
Memang
kadang sesekali masih muncul jerawat pada waktu menjelang menstruasi sampai
selesai menstruasi. Saya pikir, wajar lah, mungkin pengaruh hormone. Asalkan munculnya
tidak berlebih, hanya 1 atau 2 biji saja. Kadang juga tidak muncul sama sekali.
Setelah selesai menstruasi juga hilang dengan sendirinya.
Sayangnya
di sini saya tidak bisa menyertakan foto waktu wajah saya penuh jerawat, maklum
saat itu saya belum mempunyai kamera HP maupun digital. Saya hanya mempunyai
foto wajah saya akhir-akhir ini dan foto calon suami saya yang dulu belum
memakai masker itu. Mungkin bisa dipakai sebagai gambaran singkat wajah saya
yang dulu penuh jerawat.
Sampai
saya lulus kuliah, kira-kira 8 tahun saya tidak menemukan dan tidak menggunakan
masker minyak cendana dan bengkoang. Saya baru menemukan lagi minyak cendana di
pulau Flores, salah satu pulau penghasil kayu cendana. Karena kebetulan pada
tahun 2012 saya mengikuti program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan,
Terluar, Tertinggal) dan ditempatkan di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Ada sales keliling di sana yang menjual minyak cendana asli. Harganya
naik tidak banyak, hanya 2x lipat dari 10 tahun yang lalu.. saya membeli 1
botol 5 ml seharga Rp 50.000,00. Agak susah juga dapatnya karena tidak dijual
bebas di pasar. Produksinya juga tidak banyak seperti minyak cendana hasil
olahan pabrik yang ada di toko-toko atau di swalayan dekat rumah kita.
Bulan
September tahun 2013 lalu saya pulang dari NTT. Saya berikan minyak cendana itu
kepada calon suami saya yang kebetulan mengalami masalah yang sama dengan
masalah jerawat yang pernah saya alami. Setelah dia pakai 1 bulan, hasilnya
juga lumayan. Hanya karena calon suami saya kurang telaten, memakainya tidak
dicampur bengkoang, dan tidak setiap malam jadi hasilnya tidak bisa cepat
terlihat.
Baru-baru
ini saya pesan lagi minyak cendana asli dari NTT, lumayan untuk persediaan.
Hehehe… Demikian
sekilas artikel dan cerita pengalaman singkat dari saya. Semoga bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Aamiin…
Sumber Referensi: http://www.tanyadok.com/berita/basmi-jerawat-dengan-virus
0 Response to "MINYAK CENDANA DAN BENGKOANG, ATASI JERAWAT SEELOK NAMANYA"
Post a Comment
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...