Kartini Zaman Kiwari Berkesempatan Merancang Energi Masa Depan Dalam Kompetisi Shell Eco-marathon

Sekarang masih dalam bulan April, bulan yang identik dengan peringatan Hari Kartini bagi Rakyat Indonesia, tepatnya pada tanggal 21 April kemarin. Sudah lewat beberapa hari, namun masih di bulan yang sama. Jadi belum terlalu terlambat kan, kalau saya membahas sesuatu yang berhubungan dengan Hari Kartini di blog ini? Hari Kartini sendiri merupakan salah satu hari yang teramat istimewa bagi kaum Hawa. Karena Hari Kartini identik dengan yang namanya emansipasi wanita. Emansipasi wanita merupakan suatu gebrakan baru di mana para wanita Indonesia masa kini sudah mulai bisa merasakan kesetaraan gender dengan laki-laki.

Para wanita Indonesia sekarang sudah bisa menduduki profesi-profesi tertentu yang dulunya hanya bisa dikerjakan oleh laki-laki. Asalkan wanita itu mau dan mampu serta menguasai keilmuan di bidang tersebut, tidak menutup kemungkinan dia bisa menjadi lebih senior daripada laki-laki yang sama-sama berprofesi di satu bidang.

Kontribusi Wanita dalam Bidang Teknik dan Teknologi

Saat ini, hampir seluruh bidang keilmuan dan profesi telah dirambah kaum wanita. Bahkan beberapa di antaranya, kini lebih diminati oleh kaum wanita daripada laki-laki. Seperti di bidang pendidikan, kebanyakan guru sekarang berasal dari kaum wanita. Padahal dulunya sebelum masa Kartini berkecimpung di dalam dunia pendidikan di Indonesia, kaum wanita ini hanya memainkan peran sebagai “kanca wingking” (bahasa Jawa). Atau bisa disebut sebagai “teman belakang”, yang artinya wanita hanya berperan di rumah tanpa boleh menunjukkan kiprahnya di dunia luar.

Bermula dari bidang pendidikan, semakin lama para wanita juga merambah bidang keilmuan dan profesi lainnya. Di bidang teknik dan teknologi misalnya, meskipun belum banyak para wanita yang berperan aktif di dalamnya tetapi sudah ada persentase wanita yang menjajaki bidang tersebut. Hingga saat ini, dari 20% wanita lulusan teknik, sekitar 11% bekerja sebagai insinyur.

Adalah perusahaan energi terkemuka di dunia, Shell namanya. Shell sudah mempekerjakan sekitar 93.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari 70 negara. Kantor pusatnya ada di Den Haag, Belanda. Perusahaan ini juga telah berkomitmen untuk membantu wanita mencapai peran senior di bidang teknik dan teknologi. Tujuannya untuk #makethefuture dengan mengatasi kesenjangan gender yang terjadi antara laki-laki dan wanita di profesi bidang teknik dan teknologi. Sebab selama ini, bidang teknik dan teknologi identik dengan pekerjaan kaum laki-laki saja.

Dalam lima tahun terakhir ini, Shell telah meningkatkan persentase perwakilan wanita di Dewan Direksi dari 8% menjadi 33%. Shell juga menghitung persentase wanita dalam posisi kepemimpinan senior. Keberadaanya mengalami peningkatan dari 16% pada tahun 2012 menjadi 22% pada tahun 2017. Lebih dari 40% karyawan perusahaan Shell yang berkontribusi ke dalam bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) sekarang adalah wanita. Dengan adanya dukungan Shell untuk STEM, akan membuat Shell terus bergairah dalam memberdayakan dan melengkapi generasi masa depan dengan keterampilan yang akan membantu mereka sukses di dunia yang terus mengalami perubahan.

Selain menawarkan secara terbuka ketenagakerjaan bagi kandidat wanita, Shell juga berusaha secara aktif mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian dan kreativitasnya. Cukup banyak bukan kontribusi Shell untuk para wanita? Jadi jangan lagi dipikir bahwa dunia teknik dan teknologi itu hanya tersedia bagi kaum Adam.

Peran Serta Wanita Zaman Kiwari dalam Shell Eco-marathon

Saya yakin, sebagian besar para wanita pasti asing dengan kata “Shell Eco-marathon”, termasuk saya pribadi pada awalnya. Namun setelah saya membaca berbagai berita yang diterbitkan di berbagai situs berita daring, juga berkunjung ke situs website Shell sendiri, akhirnya saya mengerti apa yang dimaksud dengan “Shell Eco-marathon”. Yaitu sebuah kompetisi tahunan untuk merancang kendaraan yang sangat efisien bahan bakarnya namun tetap dapat melaju kencang. Kompetisi yang diikuti oleh berbagai tim dari seluruh penjuru dunia ini diselenggarakan oleh perusahaan Shell, makanya diberi nama “Shell Eco-marathon”.

Apa tujuan diadakannya kompetisi ini? Tentu demi #makethefuture, menciptakan masa depan penggunaan energi yang lebih baik dengan merancang kendaraan seperti yang telah disyaratkan oleh Shell. Kendaraan rancangan para tim ini memang belum diperjualbelikan dan dipasarkan di dunia. Namun diharapkan ke depannya bisa menjadi inovasi dan membuka inspirasi para perancang kendaraan bermotor agar bisa menciptakan kendaraan yang hemat energi, ramah lingkungan, tapi tetap handal dalam kecepatannya.
Acara Shell Eco-marathon pada tahun 2018 ini telah diselenggarakan di berbagai negara, di antaranya:

1. Benua Asia pada tanggal 8-11 Maret di Singapura
2. Benua Amerika pada tanggal 19-22 April di Sonoma, California
3. Benua Eropa pada tanggal 5-8 Juli di London, Inggris.

Hasilnya? Bagaimana dengan Indonesia tercinta? 

Kita patut bangga dengan Tim dari Indonesia, karena mereka mampu menyabet lima kejuaraan Driver's World Championship Regional Asia dalam acara Shell Eco-marathon secara berturut-turut di Singapura kemarin. Sungguh keren dan luar biasa bukan?! Driver's World Championship ini merupakan bagian dari #makethefuture Shell Eco-marathon yang memilih pengemudi terhandal dan dapat mengemudikan kendaraan dengan cepat namun masih tetap hemat energi.

Mereka yang berprestasi di juara 1 itu adalah Tim Semar Urban UGM (Universitas Gadjah Mada), kedua diduduki oleh ITS Team 2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), ketiga diraih Garuda UNY ECO TEAM (Universitas Negeri Yogyakarta), keempat oleh Nogogeni ITS Tim 1 (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya), dan kelima diraih oleh Tim Bumi Siliwangi dari  UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Sekarang mereka sedang bersiap-siap untuk bersaing dalam babak final di event adu cepat Shell Eco-marathon bulan Juli mendatang yang akan diselenggarakan di Negara Inggris. 

Mohon dukungan dan doa dari seluruh Warga Negara Indonesia agar mereka juga bisa lolos dalam babak final ini nantinya. Aamiin...

Sumber: shell.co.id

Lalu apa hubungannya dengan para wanita? Yup, karena wanita yang menggeluti bidang teknik dan teknologi masih sangat sedikit, walhasil yang berkecimpung dalam Shell Eco-marathon juga terbatas. Tapi jangan salah, para wanita yang sedikit jumlahnya ini menurut saya sudah sangat mewakili Kartini zaman kiwari, Kartini Masa Kini yang “kekinian” dalam istilah familiarnya.

Coba deh, amati berbagai hasil jepretan berikut, terlihat nyata bagaimana kontribusi para wanita dalam bidang teknik dan teknologi untuk mengembangkan keilmuan tentang efisiensi pemanfaatan energi di masa depan. Jangan berpikir bahwa mereka hanya dari negara-negara luar, wanita dari tim Indonesia juga ada loh. Bahkan ada beberapa di antara para wanita yang berperan sebagai driver kendaraan dalam kompetisi yang bergengsi ini. Meskipun di antara mereka belum bisa memenangi ajang kompetisi, namun kiprahnya sudah sangat luar biasa.

Sumber:  www.flickr.com/photos/shell_eco-marathon

Bagaimana? Sangat membanggakan bukan?! Pastinya, mereka telah mengasah bakat dan keilmuannya selama bertahun-tahun di bidang tersebut, sehingga mampu ikut serta dalam kompetisi dunia semacam Shell Eco-marathon ini. Sungguh hal ini merupakan suatu hal yang patut dicontoh oleh para remaja wanita generasi penerus bangsa. 

Bagaimana dengan kita? Saya yakin, masih banyak di antara Anda para wanita masa kini yang berjuang di bidang keahlian masing-masing. Masih banyak pula para wanita di luar sana yang bisa menginspirasi banyak pihak dengan keanggunannya yang tetap melekat. Sedangkan saya, masih di sini berteman dengan gawai dan laptop untuk mengotak-atik blog yang masih sangat sederhana dan acak-acakan ini. Akhir kata saya ucapkan,

”Selamat Hari Kartini untuk seluruh wanita Indonesia.”

Semoga kita bisa tetap berkarya semaksimal mungkin di manapun kita berada, kapanpun waktunya, dan di bidang apapun sesuai dengan passion kita masing-masing.

Aminnatul Widyana

Mom of 2 kiddos/ Ahmad Rahman Budiman's wife/ teacher/ blogger

Share this post