Belajar Saham Supaya Paham

Halo pengunjung blog, jumpa lagi dengan saya di sesi posting masalah finansial. Setelah mengupas tentang tabung-menabung, kali ini yang ingin saya kupas adalah tentang: belajar saham.

Duh aduh, apalagi ini? Saham itu hanya untuk para tajir melintir yang punya perusahan A, B, C, D itu loh! Kebanyakan nonton drama Korea nih.

Wkwkwk.... Oke Oke... Sama ya, itu anggapan saya sewaktu sama sekali belum memahami masalah saham. Tapi sekarang, zamannya sudah berbeda. Kita yang rakyat kecil ini juga bisa loh menjadi bagian dari para pemegang saham. Optimis deh. Bukannya zaman now, segalanya semakin mudah?

Yup, kita mulai dari definisi saham dulu ya. Maklum, ini saya juga baru belajar. Jadi supaya nggak lupa, saya tuliskan kembali di sini.

Saham menurut Mbah Wikipedia adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan suatu perusahaan. Lebih singkatnya, saham disebut sebagai surat berharga atau dokumen sebagai bukti kepemilikan perusahaan.

Perusahaan-perusahaan yang dapat kita beli sahamnya di Bursa Efek Indonesia ini adalah perusahaan yang sudah tercatat. Saham memiliki satuan juga nih, seperti beli minyak saja ya ada satuannya? Iya lah, ini dia:

1 Lot = 100 lembar

Oh iya, investasi dengan menabung saham ini lebih berisiko daripada jenis investasi lainnya ya kawan. Investasi di sektor riil memang untungnya bisa selangit, kalau rugi juga bisa membuat kita nangis gulung-gulung. Jadi saya sarankan, agar dijamah oleh orang-orang yang benar-benar sudah matang dalam menganalisa kondisi perusahaan yang sahamnya akan kita beli. Mulai dari menganalisa laporan keuangannya, melihat kemampuan menghasilkan keuntungan, tingkat likuiditasnya, dan yang paling gampang adalah menggunakan analisa teknikal melalui grafik di situs trading.

Ada satu contoh prospek membeli saham yang cukup bagus ke depannya nih, yaitu: Saham Mayora. Mengapa bisa dikatakan bagus? Mari kita pelajari Prospek Saham Mayora melalui grafik berikut.

Pergerakan saham selama 1 tahun

Pada pola yang disebut “cup with handle”, adalah saat yang tepat untuk membeli saham. Dimana posisinya? Yaitu saat harga turun atau grafik merendah. Karena diprediksikan pada saat ini pasar sedang naik, positif, berarti kita mau masuk ke pasar saat harga baru naik. Kondisi paling pas, tidak terlalu awal, juga tidak terlalu akhir saat harga sudah melonjak tinggi.

Cup with handle

Lalu untuk membeli saham, kita harus menyiapkan dana sesuai harga saham perusahaan. Setelah itu kita juga harus membayar biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas (fee broker). Nah, untuk perusahaan sekuritas ini, usahakan memilih yang sudah diawasi oleh OJK atau otoritas jasa keuangan supaya aman ya kawan...

Terus apa yang kita dapatkan dari menjual saham nanti? Kita bisa mendapat laba dari total harga jual saham setelah dikurangi biaya transaksi dan PPh. Biaya transaksi sendiri berbeda-beda di setiap perusahaan sekuritas, umumnya sekitar 0,2-0,3% dari nilai transaksi pembelian saham. Biaya ini sudah termasuk PPN ya. Sedangkan untuk penjualan saham, biasanya akan ditambah PPh 0,1%.

Supaya transaksi jual beli saham lebih jelas, bisa diamati dari gambar berikut.

Terakhir, silakan dipelajari dahulu tentang menabung investasi saham ini ya kawan. Karena masih banyak lagi ilmu tentang saham. Sementara cukup sampai di sini dulu ya. InsyaAllah kapan-kapan disambung lagi belajarnya... See you next time...

Oh iya, buat yang mau belajar bisnis bisa kunjungi blog rekan saya di:

Best Business Ideas With Low Investment and Profitable

Aminnatul Widyana

Mom of 2 kiddos/ Ahmad Rahman Budiman's wife/ teacher/ blogger

Share this post