Alasan Migrasi TV Analog ke Digital
Gambar oleh freepik |
Baru-baru ini, ada kabar bahwa pemerintah akan menghentikan siaran televisi analog di Indonesia. Bahkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) rencananya akan mulai berlaku tahun depan, pada 17 Agustus 2022.
Rencana ini bukan tanpa alasan. Pasti ada keunggulan-keunggulan yang bisa dimanfaatkan melalui siaran televisi digital sebagai pengganti televisi analog.
Berikut ini merupakan beberapa alasan yang mendasari perpindahan televisi analog ke televisi digital.
1. Sinyal yang digunakan
Televisi analog hanya dapat memproses sinyal analog. Televisi analog juga cukup rentan terhadap masalah yang dialami sinyal analog. Masalah seperti noise, interferensi, dan bahkan tampilan terdistorsi sangat umum di televisi analog. Televisi digital kadang masih terpengaruh oleh masalah ini jika menggunakan sinyalnya analog. Namun jika beralih ke sinyal digital, masalah tersebut bisa teratasi.
2. Tampilan luarnya
Televisi analog menggunakan tabung sinar katoda, sedangkan televisi digital menggunakan layar panel datar seperti LCD, plasma, atau LED. Televisi analog juga terbatas pada ukuran di bawah 30 inci. Hal itu karena layar yang jauh lebih besar tidak akan bisa diimbangi dengan peningkatan kualitas gambar yang lebih nyata. Kemudian pada televisi digital, untuk ukuran layar lebih dari 50 inci sekarang ini sudah cukup umum. Jadi, tampilan luarnya televisi digital lebih tipis dan ringkas dibandingkan televisi analog.
3. Penyerapan daya
Televisi digital sangat hemat daya, sehingga bisa menghemat biaya pengeluaran listrik bulanan. Hal ini karena televisi digital menyerap daya listrik yang lebih sedikit dibandingkan dengan televisi digital.
4. Kualitas visual
Kualitas visual dari televisi digital bisa di 480p, atau lebih dikenal sebagai SD. Bahkan juga bisa di 780p atau 1080i/p yang dikenal sebagai HD atau definisi tinggi. HD ini memungkinkan untuk meningkatkan ukuran perangkat TV tanpa mengurangi kualitas gambar di layar. Sedangkan perangkat TV analog menggunakan definisi standar. Sehingga kualitas visualnya juga standar.
Adapun untuk menonton siaran televisi digital ada dua cara, yaitu:
1. Tetap menggunakan televisi analog
Untuk pengguna televisi analog, dapat memasang Set Top Box pada televisi yang hanya bisa menangkap siaran analog. Alat ini merupakan alat tambahan yang berfungsi melakukan transisi dari perangkat televisi analog menjadi televisi digital. Set top box bisa menangkap siaran televisi teresterial digital ke perangkat televisi analog.
Cara menggunakan Set Top Box bagi pengguna televisi analog cukup mudah, yaitu dengan memasang kabel RCA yang sudah disambungkan ke TV. Pengguna juga dapat menggunakan kabel HDMI untuk menggantikan kabel RCA. Selanjutnya pasang kabel antena ke Set Top Box. Klik menu pada remote lalu pilih DVB-T2 pada mode pencarian Klik pencarian otomatis lalu klik OK Tunggu proses pencarian hingga selesai, selanjutnya pengguna sudah bisa melihat siaran TV Digital. Harga Set Top Box ini bervariasi, yaitu kisaran Rp 200.000 sampai 300.000.
2. Menggunakan televisi digital
Untuk pengguna yang sudah menggunakan televisi yang dilengkapi penerima siaran digital DVBT2 maka tak perlu menggunakan Set Top Box. Pengguna cukup menggunakan antena rumah biasa/UHF.
Itulah beberapa alasan mengapa harus bermigrasi dari televisi analog ke televisi digital. Bagi Anda yang masih menggunakan televisi analog di rumah, ada baiknya memilih dua cara di atas sebelum pemberlakuan peraturan penghentian siaran televisi analog dilaksanakan. Anda juga bisa melihat-lihat beragam Set Top Box sebagai bahan pertimbangan sebelum membelinya.
0 Response to "Alasan Migrasi TV Analog ke Digital"
Post a Comment
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...