Ibu Zaman Kiwari Pantang Berhenti Emansipasi

 

asus oled


Bulan Desember, menjelang hari ibu... 

Ingin kutuangkan sebaris cerita tentang moment tak terlupakan, yang diperankan oleh kedua ibu.

Sekolah dengan sistem pertemuan tatap muka 50% masih diberlakukan di sini. Tatkala bel masuk sekolah telah berdering, anak-anak pun berhamburan memasuki ruang kelas masing-masing. Terdengar guru-guru memulai pembelajaran bersama mereka. Lain halnya denganku, yang terpaksa setia menonton parodi kedua ibu walimuridku.

Ya, kuanggap ini seperti parodi dengan lakon utama dua orang ibu, dan wasit seorang laki-laki muda. Dia anak dari salah satu ibu yang mengoceh tanpa henti itu, sekaligus kakak laki-laki dari salah satu muridku.

Ingin kutuliskan segala ucapan berlogat Jawa dari ibu yang marah-marah waktu itu. Namun jari-jariku serasa tak sanggup mengetikkan lontaran kata-kata dengan kecepatan bicara yang terdengar seperti deretan Shinkansen. Berkali-kali aku berusaha menengahi. Demikian pula Bu Ica, guru bagian konseling sekaligus guru agama di sekolah. Namun, tak ada yang bisa.  Sumpah serapah dan kemarahan terus keluar dari mulut ibu tersebut.

Suara mirip peluru yang meluncur dari senapan kudengar. Asalnya dari gebrakan meja kaca di kantor. Beruntung tak sampai goal dengan memecahkan kacanya. Seorang ibu lain yang menjadi sasaran kemarahan, hanya duduk santai sambil mendengarkan. Tak banyak bicara. Demikian pula dengan anaknya, yang hanya mendapatkan kesempatan bicara sesekali setelah dipersilakan Bu Ica.

Sedangkan anak dari ibu yang terus nyerocos itu mulai bersembunyi, meringkuk di balik punggung kakak laki-lakinya. Kelihatan kalau dia ketakutan sendiri dengan tingkah laku ibunya.

Bu Ica mulai menyetop pembicaraan, dan mempersilakanku untuk berbicara. Aku pun mulai mengutarakan uneg-uneg yang sedari tadi kupendam sendiri.

"Ya. Cukup Ma! Yang lalu biarlah berlalu. Masa lalu itu dipendam saja. Tak usah diungkit-ungkit. Ibarat paribasan 'mikul dhuwur, mendhem jero'. (peribahasa: memikul tinggi, mengubur dalam) Jadi dikubur dalam-dalam."

"Di sini saya ingin meng-cut, dimana permasalahannya. Kalau masa lalu saya nggak tau. Permasalahan yang ingin dibahas di sini yang mana, itulah yang perlu diselesaikan."

"Sebenarnya kemarin itu pertama kali, pertama kali Ma, pertama kali saya membentuk kelompok buat anak anak. Itu saya lakukan setelah sekian lama tak ada kerja kelompok. Tujuannya apa? Supaya mereka bisa belajar berinteraksi, bekerja sama dengan temannya. Kalau dalam satu kelompok ada yang nggak bisa, ada yang diam saja, ada yang pintar, ada yang mengganggu, itu wajar-wajar saja. Terus kemarin itu semua anak saya lihat bekerja kok. Nggak ada itu yang diam saja."

"Nah, kalau sudah demikian adanya, anak yang memiliki kemampuan lebih, seharusnya membantu temannya yang kurang bisa. Jadi kalian harus mikir juga gimana caranya supaya pekerjaan kelompok kalian itu beres. Bagaimana kerja kelompok kalian supaya pekerjaannya berhasil." Aku mulai menceramahi kedua siswaku.

"Sebenarnya, anak cerita ke orang tua itu wajar. Apalagi cewek, sudah pasti butuh curhat. Lha ibunya, kalau bisa ngadhem-ngadhemi (mendinginkan suasana). Bukan malah lebay kayak gini. Anak-anak di kelas itu loh, kalau habis bertengkar, mainan lagi kok biasanya. Ya duduk bersebelahan lagi, bercanda lagi. Sudah biasa itu anak-anak bertengkar."

"Iya Bu, saya biasanya sudah ngadhem-ngadhemi. Tapi dia itu lo.........." Ibu yang terus-terusan bicara tadi mulai memotong pembicaraan lagi dengan rangkaian puisi sarkasmenya. Kemudian disambung dengan lawannya. Si kakak laki-laki lagi-lagi berusaha menengahi supaya ibunya tak terus-terusan berkomentar yang tidak-tidak.

Bu Ica pun sudah paham dengan keadaan, lalu mempersilakanku untuk masuk ke kelas saja. Dia meminta agar aku menyerahkan kasus perseteruan antar ibu ini kepadanya. Aku pun menyetujui, dan berpamitan kepada mereka.

"Ya Bu, pokoknya saya nitip ke Ibu agar mengasuh anak saya selama di sekolah." Demikian perkataan penutup dari Ibu yang pendiam.

Aku menyahut, "Semuanya saya asuh Ma. Semua anak pasti saya perhatikan. Oke, saya tinggal dulu ya. Semuanya saya anggap sudah clear." 

Kakak laki-laki yang tak banyak bicara itu pun menganggukkan kepala tanda setuju.

Sedangkan si ibu yang dari tadi mengomel, masih sempat-sempatnya mengancam anaknya agar tak berteman dengan anak lain yang ada di hadapannya saat itu. Mulut pedasnya hampir menyaingi para netizen yang merasa maha benar. Aku hanya geleng-geleng kepala melihat semua itu. Lalu aku beringsut pergi, meninggalkan semua kekacauan pagi itu.

Sayup-sayup kudengar Bu Ica berusaha menutup pertemuan panas yang masih berlangsung. Dia menyuruh kedua anak perempuan di hadapannya agar saling bermaafan. Meskipun hal itu tidak bisa dilakukan dengan kedua ibunya.

Kejadian semacam ini bukan sekali dua kali terjadi. Di luar sana pasti ada, bahkan banyak kejadian serupa yang mungkin tidak terpublikasikan. Ada beragam persaingan dan kesalahpahaman yang menyebabkan perselisihan antara ibu-ibu. Seringnya, masalah anak-anak sampai dibawa pulang dan dibesar-besarkan. Padahal itu hanya pertengkaran anak-anak yang disebabkan karena ego yang belum stabil.


Ibu Berkompetisi, Demi Emansipasi, tapi Jangan Basi

Lantas aku membatin. Sekarang sudah di penghujung tahun 2021. Di mana pengangguran masih merajalela. Apalagi dampak pemutusan hubungan kerja selama pandemi juga masih dirasakan. Banyak orang di luar sana bekerja mati-matian, memutar otak agar dapat bertahan hidup. 

Bukan lagi saatnya membesar-besarkan masalah yang hanya memperkeruh suasana. Mungkin hanya orang-orang yang tak memiliki masalah lain yang lebih penting untuk diselesaikan saja, yang masih sibuk mengurusi hal-hal kurang urgent. Bahkan masih sempat-sempatnya berseteru karena masalah anak-anak yang salah paham.

Demi menopang perekonomian keluarga, sudah banyak pula para wanita yang bekerja baik di rumah maupun di luar rumah. Terutama para ibu yang suaminya belum bisa mencukupi sepenuhnya kebutuhan hidup di kota, seperti di Gresik ini. Kota yang memiliki UMR nomor dua tertinggi se-Jawa Timur.

Di sini, aku tak ingin mendengar perseteruan antara ibu bekerja dengan ibu tidak bekerja. Kuyakin, semua pilihan sudah dipikirkan masak-masak bersama pasangannya. Hanya saja aku ingin membahas dari sisi ibu yang membantu suaminya mencari nafkah. Karena emansipasi wanita sudah ada sejak zaman Kartini. Para wanita dianggap setara dengan laki-laki untuk mendapatkan hak-haknya yang dulu sempat terkekang.

Di antara teman-temanku, ada yang mulai memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi untuk mencari tambahan penghasilan. Sesuai perkembangan trend masa kini, pekerjaan yang digandrungi adalah dengan memanfaatkan teknologi seperti smartphone dan laptop. Ya, kini hampir semua pekerjaan membutuhkan kedua perangkat ini.

Jenis pekerjaan yang banyak menggunakan perangkat laptop dan cocok untuk ibu-ibu itu seperti jualan barang/jasa secara online, narablog, influencer, desainer, content creator, dan penulis. Demikian pula denganku. Pekerjaanku sebagai guru sekaligus sebagai narablog juga membutuhkan interaksi yang intim dengan yang namanya laptop. Makanya aku juga ingin selektif dalam memilih laptop.

Laptop yang cocok dengan pekerjaan-pekerjaan ini, tentu saja laptop yang layarnya detail, akurasi warnanya bagus, kontras sama brightnessnya cakep, enak dipandang lama-lama, dan fast respon, gak lemot.


bukan lagu laptop biasa


Kriteria ini persis seperti yang ditampilkan dalam video klip “Bukan Lagu Laptop Biasa” oleh Fiersa Besari di channel YouTube Fiersa Besari. Kemudian dikatakan pula dalam lirik lagunya:

Kawan izinkan aku bercerita

Teknologi yang bikin aku jatuh cinta

Menatapnya seperti menatap semesta. Aseeek...

Ini layar bukan sembarang layar

Ampuh mengobati hati yang ambyar

Cahayanya  bisa membuat mata berbinar

Dengar lirik awalnya saja sudah penasaran. Kira-kira, laptop seperti apakah yang ada di dalam video klip ini? Yuk kita simak lanjutan liriknya.....

Mari kujelaskan

Tengoklah kontras detail mengagumkan

Respons cepat tidak seperti gebetan

hari-hari jadi lebih menyenangkan

Kita bisa produktif berkarya

Hidup sehat juga bahagia

Teknologi membuat semua lebih mudah

Raih tanganku dan percayalah

Hidup ini akan terasa lebih indah

Tinggalkan saja segala resah, beralihlah pada ASUS OLED

Eaaa.... Ternyata laptopnya adalah laptop ASUS pemirsa. Selanjutnya, masih ada loh lanjutan lagunya. Coba cari sendiri saja di channel YouTube Fiersa Besari. Lebih seru kalau menonton video klipnya secara langsung.


ASUS OLED


ASUS OLED, Laptop Pembuka Cakrawala Emansipasi

Kalau didengarkan sekilas dari liriknya, pasti sudah ketebak kan bagaimana keunggulan yang ditawarkan oleh ASUS OLED ini?! Yup, akan coba kuulas melalui beberapa kalimat di tulisan ini.

Berdasarkan riset kualitatif yang dilakukan oleh Detik Network bekerjasama dengan ASUS, sebanyak 10 dari 10 content creator dan pakar di Indonesia mengakui bahwa ASUS OLED mampu menghadirkan kualitas visual yang lebih baik saat digunakan untuk menikmati sajian hiburan digital.

 

mengapa memilih asus oled

Tidak hanya itu, sebanyak 9 dari 10 content creator dan pakar di Indonesia mengakui bahwa mereka tidak merasakan kelelahan pada mata saat menggunakan laptop dengan teknologi layar ASUS OLED selama berkegiatan seharian. Hal tersebut dikarenakan ASUS OLED juga memiliki fitur Eye Care yang dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru pada layar hingga 70%. Dengan demikian, laptop yang menggunakan teknologi layar ASUS OLED akan lebih nyaman digunakan dan dapat lebih menjaga kesehatan mata penggunanya, khususnya pada anak-anak.

Jadi, ASUS OLED ini cocok banget kalau dipakai di rumah. Apalagi untuk ibu-ibu yang meliliki anak-anak. Biasanya mereka ingin ikut serta belajar berinteraksi menggunakan laptop. Misalnya untuk belajar membuat sebuah gambar menggunakan laptop, untuk belajar mengenal huruf, menonton film edukasi, dan lain-lain.

Selain bisa digunakan untuk bekerja oleh ibunya, laptop ASUS OLED juga aman digunakan anak-anak untuk belajar. Tak perlu takut mata lelah karena berlama-lama menatap layar laptop. Jadi, ibu juga bisa tenang saat anak menggunakan laptop.


Tak Bikin Pasrah Meskipun Kecerahan Rendah

ASUS OLED menggunakan 3D color gamut yang bisa menambahkan faktor iluminasi untuk mengukur color volume secara keseluruhan. ASUS OLED juga memiliki color volume 60% lebih besar dibandingkan dengan layar laptop pada umumnya.

Hal itu menjadikan ASUS OLED dapat menghadirkan tingkat reproduksi warna yang sangat tinggi pada rentang tingkat kecerahan yang lebih luas. Tidak tanggung-tanggung, ASUS OLED bahkan tetap mampu menampilkan warna dengan jelas, kaya, serta akurat pada tingkat kecerahan rendah.

ASUS OLED terdiri dari jutaan lampu LED berukuran sangat kecil. Setiap LED dapat dimatikan secara sepenuhnya sehingga mampu menghasilkan warna hitam sempurna dan memiliki kontras warna yang sangat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, ASUS OLED hadir dengan rasio kontras hingga 1.000.000:1 sehingga penggunanya dapat menikmati setiap detail warna dengan sangat jelas. Bagaimana, laptop istimewa ini klop banget kalau digunakan untuk editing gambar buat mengisi blog bukan?

Keunggulan lainnya dari laptop yahud ini adalah, dilengkapi dengan response time yang sangat kencang yaitu hingga 0,2ms atau 50 kali lebih kencang dari layar laptop pada umumnya. Response time yang lebih kencang memungkinkan tampilan visual dengan gerak cepat dapat dihadirkan secara lebih tajam dengan detail yang tinggi. 


asus oled


Hebatnya lagi, ASUS OLED juga telah mengantongi sertifikasi Display HDR 500 True Black dari VESA. Artinya, penggunanya juga dapat menikmati beragam konten multimedia yang disajikan dengan format HDR secara sempurna. 

Dengan demikian, kita tidak akan lagi melewatkan berbagai detail dari film serta tidak lagi kesulitan untuk membaca teks berjalan karena ASUS OLED mampu menampilkannya dengan sangat baik tanpa efek blur. Fitur ini akan sangat mendukung kegiatan me time  buat ibu-ibu. Misalnya saat nonton drakor, atau ketika memutarkan film edukasi untuk anak-anak di rumah.


Cepat dan Lengkap, Juga Aman Kala Darurat

Yup... Biar kuperjelas sedikit. Laptop modern ASUS OLED sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga.

Selanjutnya, laptop canggih ini juga telah dilengkapi dengan fitur unggulan laptop papan atas seperti Windows 10 Home, Office Home & Student 2019, dan Windows Hello. Makanya, laptop ASUS OLED akan mendukung dengan sempurna semua aktivitas penggunanya. Tak perlu khawatir akan performanya, programnya, juga keamanannya.


asus oled


Dengan menggunakan laptop ASUS OLED, dijamin deh, para ibu di luar sana akan lebih fokus untuk bekerja, lebih produktif, dan lebih tahan berlama-lama menatap layar laptop. Bukan menjadi ibu yang sibuk mencari-cari kesalahan orang lain, sibuk memperuncing kesalahpahaman, sampai bertengkar, dan saling menghujat. Pada akhirnya, diharapkan cakrawala emansipasi akan semakin terbuka. Kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak akan tercapai, dan kesejahteraan keluarga bisa meningkat.

Di akhir kata, buat para ibu yang tertarik dengan jajaran Laptop ASUS dengan Teknologi Layar ASUS OLED, tak perlu melalang buana. Karena laptop ini telah tersedia di Indonesia mulai dari lini ZenBook hingga VivoBook. ASUS juga menghadirkan laptop dengan teknologi layar ASUS OLED paling terjangkau di Indonesia, yaitu VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang dibanderol dengan harga Rp 8.599.000,00.

Nah, buat para ibu yang ingin mencari informasi terkait laptop ASUS OLED ini bisa mampir ke URL:

https://oled.asus.web.id/?utm_source=Blogger&utm_campaign=BloggerCompetition&utm_id=BloggerCompetition

Yuk, mari mampir.....

ASUS OLED


Aminnatul Widyana Mom of 2 kiddos/ Ahmad Rahman Budiman's wife/ teacher/ blogger

24 Responses to "Ibu Zaman Kiwari Pantang Berhenti Emansipasi"

  1. Kemudahan akan membawa pada pencapain goal yang ingin di buat asus vivo book akan mempermudah dan mempelancar goals

    ReplyDelete
  2. Laptop ASUS selalu jadi juara. Dari dulu Dewi berharap banget punya laptop ini. Akhirnya tahu juga harga pasarannya setelah baca artikel mbak Ami, VivoBook Ultra 15 OLED (K513) bisa jadi pilihan menyisihkan tabungan untuk segera dimiliki:)

    ReplyDelete
  3. Dari awal punya laptop aq selalu beli ASUS dan sampe sekarang ASUS masih di hati, sebenernya pengen banget ganti dengan model terbaru ini mbak tapi ya gitu mesti menyisihkan uang tabungan lagi

    ReplyDelete
  4. Asus memang Produk laptop yang Jago mempertahankan Kualitas ya, ya Ampun jadi pengen,
    Aku malah gak pernah pakek Asus 😎

    ReplyDelete
  5. Asus mah dari dulu udah jadi laptop impian. Mau nabung ah biar bisa peluk asus. Spek nya keren bikin acara ngeblog jadi lancar dan menyenangkan

    ReplyDelete
  6. wah asus memang mengoda banget selalu kualitasnya. Ini Asus Oled ya, pengin punya kan aman di mata

    ReplyDelete
  7. Asus Oled duh impian yang jadi nyata kalo punya laptop ini
    Bakalan 24 jam betah menatap layarnya ^^

    ReplyDelete
  8. Makin kesini teknologi makin canggih aja ya. Menyesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Mantul, Btw saya salfok sama lagunya Fiersa Besari, ringan tapi mengena hehe

    ReplyDelete
  9. dari perseteruan dua emak beralih ke laptop, hehe. suamiku 2x ganti laptop selalu pake asus, mungkin krn terbukti bagus. klo laptopku seketemunya aja

    ReplyDelete
  10. wah ada fitur eye care yah, jadi gak bikin pedih mata dong yah kalo berjam-jam depan layar, kebetulan nih aku lagi cari-cari laptop yang recomended, tapi emang dari dulu aku udah naksir sama asus sih.

    ReplyDelete
  11. Dari spesifikasi Asus Oled di atas sangat menggoda untuk memilikinya nih. Nabungnya dikencengin biar bisa jadi kenyataan untuk bisa menikmati kerennya Asus Oled ini

    ReplyDelete
  12. omg, ASUS OLED ini bikin mupeng
    speknya beneran keren
    bikin kerjaan sbg konten kreator makin lancar

    ReplyDelete
  13. Karena kita termasuk pengguna laptop kelas berat alias selalu liat layar laptop, butuh banget laptop kayak gini yang nggak bikin mata mudah lelah. Selain itu juga bagus designnnyaaa

    ReplyDelete
  14. Spesifikasi ASUS Oled ini sudah lengkap bngt rekomen buat orang2 yang suka kerja online karena walaupun menatap laptop seharian mata ttep nyaman karena ada fitur Eye care

    ReplyDelete
  15. Wah laptop ini tak hanya cocok buat kerja tapi juga cocok digunakan untuk anak2 sekolah ya mbak? Kebetulan sekali nih aku emang lagi nyari laptop buat anakku sekolah. Terima kasih info dan review produk laptop Oled-nya.

    ReplyDelete
  16. laptop Oled ini layarnya lebar, laptopnya tipis jadi ringan gini ya Mbak, cocok banget lah ya tuk Buibuk yang ingin cari laptop ramah emak ini.
    hmm, mau nabung juga ahh.. :)

    ReplyDelete
  17. Kerennya, teknologi semakin membuat nyaman penggunanya. Selain mempermudah kinerjanya juga, tentu. Mantap memilih ASUS OLED untuk investasi kesehatan.

    ReplyDelete
  18. Gak takut sakit mata kalau punya Asus yang satu ini. Bikin betah saja kita bekerja dan berselancar bersamanya ya

    ReplyDelete
  19. Senang banget kalau bisa pupnya ASUS ini dan pastinya semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik,

    ReplyDelete
  20. Jadi pingin ganti laptop, hehe ... Secara ini yang tiap malam selalu nemani udah lama banget pakainya. Nabung .. nabung ..

    ReplyDelete
  21. laptop asus ini idaman banget deh, punya performa yang oke banget plus ringkas juga, bisa kerja dari mana aja.

    ReplyDelete
  22. Wah, ikut naksir juga nih dengan laptop baru ini.. Dan aku butuh banget laptop performa tinggi yg kuat tapi gak tebel.. Dan modelnya stylish juga nih keren banget..

    ReplyDelete
  23. Ya, Allah ketemu tentang si ASUS lagi, aku pengen banget bisa punya laptop ASUS ini. Kualitas laptopnya emng selalu terjaga dan cocok buat support aktivitas apapun

    ReplyDelete
Terima kasih sudah singgah di blog amiwidya.com.
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel