Mengenal Eczema pada Bayi
Begitu membaca judul artikel ini, Anda pasti bertanya-tenya mengenai apa itu eczema. Terutama bagi Anda yang awam dengan istilah-istilah tentang penyakit. Eczema dalam bahasa Indonesia sering disebut juga dengan eksim. Istilah ilmiahnya disebut juga dermatitis atopik, yaitu kondisi kulit yang bisa disebabkan karena faktor keturunan dalam keluarga dan umumnya dialami oleh anak-anak.
Kulit atopic ini akan tampak kering di permukaannya dan mengalami kerusakan fungsi pertahanan kulit. Sehingga, beberapa alergen bisa masuk ke dalam kulit lalu menyebabkan peradangan. Akibatnya, kulit jadi terasa sangat gatal, hingga dapat mengganggu istirahat dan kualitas hidup. Dermatitis atopik ini membutuhkan perawatan khusus saat kambuh.
Eczema sering muncul di wajah bagian pipi dan dagu bayi. Gejala yang dialami bisa berupa kulit bersisik serta timbul bercak merah yang kasar. Waktu munculnya bisa jadi beberapa bulan setelah bayi dilahirkan hingga berusia lima tahun. Gejala semacam ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman. Namun, tak perlu dikhawatirkan karena ada 50% kasus anak yang mengalami atopic eczema di bawah usia 1 tahun, kemudian kondisi tersebut hilang dengan sendirinya pada usia 5 tahun.
Seiring pertambahan usia anak, bercak eczema bisa ditemukan di bagian leher dan di lipatan kulit lainnya. Bisa juga di sekitar siku, pergelangan tangan, dan di belakang lutut. Kalau yang menderita eksim ini anak-anak, mereka bisa merasa kurang percaya diri sehingga merasa cemas di depan umum.
Lantas bagaimana cara mengatasi eczema pada bayi?
Sebenarnya tidak ada resep obat yang pasti, akan tetapi bayi dan anak-anak bisa mandi dengan menggunakan pembersih kuman selain sabun (tentu saja menggunakan produk yang aman untuk kulit), menggunakan air hangat kuku (daripada air panas), dan mengoleskan emolien dua kali sehari. Bila kondisi eczema akut, dapat ditangani dengan krim kortikosteroid topikal. Tetapi krim ini hanya boleh digunakan selama jangka waktu terbatas karena dapat menyebabkan efek samping seperti penipisan kulit.
Perlu diketahui bahwa sebaiknya kulit yang terserang eczema ini tidak digaruk meskipun gatal. Karena tidak akan meredakan gatalnya. Justru akan memperparah kondisi kerusakan kulit. Sebaiknya diberi krim pereda rasa gatalnya saja supaya tidak ada keinginan untuk menggaruk kulit. Anda juga bisa meredakan rasa gatal dengan cara lain yang sudah saya sebutkan di atas.
Selain itu, Anda juga harus menjaga lingkungan agar tetap bersih, bebas dari tungau, debu, dan alergen kulit lainnya yang bisa menyebabkan gatal semakin bertambah. Lalu pertahankan suhu kamar tidur antara 18 sampai 20 derajat. Karena kalau suhu terlalu tinggi, bisa menyebabkan ruangan menjadi panas, sehingga tubuh bayi berkeringat. Keringat bisa menambah rasa gatal pada kulit eczema.
Kenakanlah pakaian nyaman berbahan katun yang bisa menyerap keringat bayi. Jangan lupa sering diganti, terutama ketika bayi sudah berkeringat lebih. Hal ini tentu untuk menjaga agar kulitmya tidak semakin iritasi karena keringat yang menumpuk.
Demikian sekilas artikel mengenai eczema pada bayi. Semoga bermanfaat bagi para ibu muda yang mungkin masih sering bertanya-tanya karena belum mengetahui persis apa yang terjadi pada bayinya. Jangan khawatir berlebihan ketika bayi Anda terkena eczema. Karena ini tidak terlalu membahayakan dan bisa hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia mereka.
0 Response to "Mengenal Eczema pada Bayi"
Post a Comment
Saya persilakan menambahkan komentar untuk melengkapi postingan blog di atas.
Semoga bermanfaat & menginspirasi buat semua...